Kamis, 14 Mei 2015

Cara Membuat Tempe

     Kacang-kacangan dan biji-bijian seperti kacang kedelai, kacang tanah, biji kecipir, koro, kelapa dan lain-lain merupakan bahan pangan sumber protein dan lemak nabati yang sangat penting peranannya dalam kehidupan. Asam amino yang terkandung dalam proteinnya tidak selengkap protein hewani, namun penambahan bahan lain seperti wijen, jagung atau menir adalah sangat baik untuk menjaga keseimbangan asam amino tersebut.
     Kacang-kacangan dan umbi-umbian cepat sekali terkena jamur (aflatoksin) sehingga mudah menjadi layu dan busuk. Untuk mengatasi masalah ini, bahan tersebut perlu diawetkan. Hasil olahannya dapat berupa makanan seperti keripik, tahu dan tempe, serta minuman seperti bubuk dan susu kedelai. Kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada varitas unggul kadar proteinnya dapat mencapai 40 – 43 %. Dibandingkan dengan beras, jagung, tepung singkong, kacang hijau, daging, ikan segar, dan telur ayam, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Bila seseorang tidak boleh atau tidak dapat makan daging atau sumber protein hewani lainnya, kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi dengan makanan yang berasal dari 157,14 gram kedelai. Kedelai dapat diolah menjadi: tempe, keripik tempe, tahu, kecap, susu, dan lain-lainnya. Proses pengolahan kedelai menjadi berbagai makanan pada umumnya merupakan proses yang sederhana, dan peralatan yang digunakan cukup dengan alat-alat yang biasa dipakai di rumah tangga, kecuali mesin pengupas, penggiling, dan cetakan.
Pembuatan tempe secara tradisional biasanya menggunakan tepung tempe yang dikeringkan di bawah sinar matahari. Sekarang pembuatan tempe ada juga yang menggunakan ragi tempe. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada proses pengolahan tempe agar diperoleh hasil yang baik ialah:
1)      Kedelai harus dipilih yang baik (tidak busuk) dan tidak kotor;
2)      Air harus jernih, tidak berbau dan tidak mengandung kuman penyakit;
3)      Cara pengerjaannya harus bersih;
4)      Bibit tempe (ragi tempe) harus dipilih yang masih aktif (bila diremas membentuk butiran halus atau tidak menggumpal).

Bahan:

  1. Kedelai
  2. Ragi tempe
  3. Air secukupnya

Alat:

·  Tampah besar
·  Ember/tong
·  Keranjang
·  Rak bambu
·  Cetakan
·  Pengaduk kayu
·  Dandang
·  Karung goni
·  Tungku atau kompor
·  Daun pisang atau plastik

Diagram Alir Pembuatan Tempe

1.      Proses Pembersihan
Pertama-tama pilihlah kedelai yang tidak busuk dan tidak kotor. Kemudian  kedelai dibersihkan menggunakan air bersih. Dalam hal ini air yang digunakan adalah air PAM. Kemudian kedelai yang sudah dibersihkan direndam didalam ember/tong selama satu malam supaya kulitnya mudah lepas;
Rendaman Kedelai Setelah Dibersihkan
2.      Proses pengupasan
Kedelai yang sudah direndam selama satu malam dikupas kulit arinya dengan cara diinjak-injak atau menggunakan mesin pengupas kedelai;
Mesin Pengupas Kedelai
3.      Proses Pengukusan
Setelah dikupas dan dicuci bersih, kedelai dikukus dalam dandang selama 1 jam. Kemudian angkat dan dinginkan dalam tampah besar;
Kedelai Yang Sedang Dikukus
4.      Proses peragian
Proses ini dilakukan setelah kedelai dingin. Ragi tempe dimasukkan kedalam rendaman kedelai kemudian diaduk hingga merata.
Campuran Kedelai Dengan Ragi
Masukkan campuran tersebut dalam cetakan yang dialasi plastik atau dibungkus dengan daun pisang. Daun atau plastik dilubangi agar jamur tempe mendapat udara dan dapat tumbuh dengan baik:

Tempe Yang Sedang Dicetak

5.      Proses penyimpanan
Tumpuk cetakan dan tutup dengan karung goni supaya menjadi hangat. Setelah 1 malam jamur mulai tumbuh dan keluar panas.
Setelah 1 malam ambil cetakan-cetakan tersebut dan letakkan diatas rak, berjajar satu lapis dan biarkan selama 1 malam. Kemudian keluarkan tempe dari cetakannya.
SUMBER : https://iqbalsyarifullah.wordpress.com/category/proses-pembuatan-tempe/

Uji Organoleptik

Pengertian Organoleptik
          Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan dan kemauan untuk mempegunakan suatu produk. Uji Organoleptik atau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan cara pengujian dengan menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya penerimaan terhadap produk. Pengujian organoleptik mempunyai peranan penting dalam penerapan mutu. Pengujian organoleptik dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
Adapun syarat-syarat yang harus ada dalam uji organoleptik adalah adanya contoh (sampel), adanya panelis, dan pernyataan respon yang jujur. Dalam penilaian bahan pangan sifat yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya.Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut.

B.  Tujuan Uji Organoleptik
Tujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera. Setiap orang di setiap daerah memiliki kecenderungan selera tertentu sehingga produk yang akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. Selain itu disesuaikan pula dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa. Tujuan uji organoleptik adalah untuk:
  •  pengembangan produk dan perluasan pasar
  •  pengawasan mutu –> bahan mentah, produk, dan komoditas
  •  perbaikan produk
  •  membandingkan produk sendiri dengan produk pesaing
  • vevaluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru.
C.       Hal-hal yang tercakup dalam pengujian organoleptik
1. Panelis
Untuk penilaian mutu atau analisa sifat-sifat sensorik suatu komoditi panel bertindak sebagai instrumen atau alat. Panel adalah satu atau sekelompok orang yang bertugas untuk menilai sifat atau mutu benda berdasarkan kesan subyektif. Jadi penilaian makanan secara panel adalah berdasarkan kesan subyektif dari para panelis dengan orosedur sensorik tertentu yang harus dituruti.
Dalam penilaian organoleptik dikenal beberapa macam panel. Penggunaan panel-panel ini dapat berbeda tergantung dari tujuannya. Ada 6 macam panel yang biasa digunakan, yaitu :
1) Pencicip perorangan (individual expert).
2) Panel pencicip terbatas (small expert panel).
3) Panel terlatih (trained panel).
4) Panel takterlatih (untrained panel).
5) Panel agak terlatih.
6) Panel konsumen (consumer panel).
Dalam penilaian organoleptik seorang panelis membutuhkan indra yang berguna dalam menilai sifat indrawi suatu produk yaitu :
  • Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskoditas, ukuran dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan.
  •  Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus.
  • Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan.
  •  Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa , maka rasa manis dapat dengan mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada           ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
2. Laboratorium Penilaian Organoleptik
Laboratorium penilaian organoleptik adalah suatu laboratorium yang menggunakan manusia sebagai alat pengukur berdasarkan kemampuan penginderaannya. Laboratorium ini perlu persyaratan tertentu agar diperoleh reaksi kejiwaan yang jujur dan murni tanpa pengaruh faktor-faktor lain.
1) Unsur-Unsur Penting dalam Laboratorium Penilaian Organoleptik
  • Suasana : meliputi kebersihan, ketenangan, menyenangkan, kerapihan, teratur serta cara  penyajian yang estetis.
  • Ruang : meliputi ruang penyiapan sampel / dapur, ruang pencicipan, ruang tunggu para      panelis dan ruang pertemuan para panelis
  • Peralatan dan Sarana : meliputi alat penyiapan sampel, alat penyajian sampel, dan alat komunikasi (sistem lampu, format isian, format instruksi, alat tulis).
2) Persayaratan Laboratorium Penilaian Organoleptik
Untuk menjamin suasana tenang seperti tersebut di atas diperlukan persyaratan persyaratan khusus di dalam laboratorium.
  • Isolasi : agar tenang maka laboratorium harus terpisah dari ruang lain atau kegiatan lain,pengadaan suasana santai di ruang tunggu, dan tiap anggota perlu bilik pencicip tersendiri
  • Kedap Suara : bilik pencicip harus kedap suara, laboratorium harus dibangun jauh dari keramaian
  • Kadar Bau : ruang penilaian harus bebas bau-bauan asing dari luar (bebas bau parfum/rokok panelis), jauh dari pembuangan kotoran dan ruang pengolahan.
  • Suhu dan Kelembaban : suhu ruang harus dibuat tetap seperti suhu kamar (20-250C) dan kelembaban diataur sekitar 60%.
  • Cahaya : cahaya dalam ruang tidak terlalu kuat dan tidak terlalu redup.
3) Bilik Pencicip (Booth)
Bilik pencicip terdapat dalam ruang pencicipan, bilik ini berupa sekatan-sekatan dengan ukuran panjang 60-80 cm dan lebar 50-60 cm. Bilik pencicip berupa bilik yang terisolir dan cukup untuk duduk satu orang panelis. Hal ini dimaksudkan agar tiap panelis dapat melakukan penilaian secara individual.
Tiap bilik pencicip dilengkapi dengan :
  •  Jendela (untuk memasukkan sampel yang diuji);
  • Meja (untuk menulis/mencatat kesan, tempat meletakkan sampel, gelas air kumur);
  • Kursi bundar ;
  •  Kran pipa air, penampung air buangan.
4) Dapur Penyiapan Sampel
Dapur penyiapan sampel harus terpisah tetapi tidak terlalu jauh dari ruang pencicipan. Bau-bauan dari dapur tidak boleh mencemari ruang pencicipan. Kesibukan penyiapan sampel tidak boleh terlihat atau terdengar panelis di ruang pencicipan.
D.   Metoda Pengujian Organoleptik
Cara-cara pengujian organoleptik dapat digolongkan dalam beberapa kelompok:
  •       Kelompok Pengujian Pembedaan (Defferent Test)
  •       Kelompok Pengujian Pemilihan/Penerimaan (Preference Test/Acceptance Test)
  •       Kelompok Pengujian Skalar
  •       Kelompok Pengujian Diskripsi
E.   Beberapa Masalah Yang Memerlukan Informasi / Pemecahan Dari Segi Organoleptik
1) Pengembangan Produk
Suatu produk baru yang khas maupun yang tiruan (imitasi) secara umum perlu diketahui aseptabilitasnya. Untuk itu dapat dilakukan uji hedonik dan uji pembedaan
2) Perbaikan Produk
Perbaikan produk dapat diukur secara obyektif maupun subyektif atau secara organoleptik. Dalam uji ini perlu diketahui : apakah produk baru berbeda dan lebih baik dari produk lama? Apakah produk baru lebih disukai dari produk lama?
3) Penyesuaian Proses
Termasuk dalam penyesuaian proses ialah penggunaan alat baru, pemakaian bahan baru dan perbaikan proses. Tujuannya untuk efisiensi atau menekan biaya pengolahan tanpa mempengaruhi mutu. Jadi uji yang digunakan adalah uji pembedaan, uji skalar ataupun uji hedonik.
4) Mempertahankan Mutu
Masalah yang sangat penting dalam industri adalah mempertahankan mutu dan keseragaman mutu. Agar hal tersebut dapat dicapai maka perlu diperhatikan pengadaan bahan mentah, pengolahan / produksi dan pemasaran. Uji yang digunakan adalah : uji pembedaan, uji skalar ataupun uji hedonik.
5) Daya Simpan
Selama penyimpanan atau pemasaran produk akan mengalami penurunan mutu maka perlu dilakukan pengujian. Hasil uji ini sekaligus dapat menetapkan umur simpan. Uji yang dapat dilakukan adalah uji pembedaan, uji skalar, uji hedonik, dan uji diskripsi
6) Pengkelasan Mutu
Dalam pengkelasan mutu perlu dilakukan sortasi yang teliti menurut kriteria baku dan spesifikasi baku yang ditetapkan. Uji yang dipakai adalah uji skalar.

7) Pemilihan Produk atau Bahan Terbaik
Untuk keperluan suatu proses perusahaan perlu memilih salah satu atau lebih bahan sejenis (varietas tertentu), maka uji yang dilakukan meliputi uji pembedaan, uji penjenjangan, uji skalar dan uji diskripsi.
8) Uji Pemasaran
Uji pemasaran tidak dilakukan di dalam laboratorium melainkan di tempat umum, di pasar atau di toko. Untuk itu digunakan uji pembedaan sederhana dan uji hedonik
9) Kesukaan Konsumen
Diantara beberapa produk yang sama, ingin diketahui produk mana yang paling disukai. Uji organoleptik yang digunakan adalah uji hedonik
10) Seleksi Panelis
Uji organoleptik yang banyak digunakan untuk memilih anggota sampel adalah uji pembedaan, uji skalar dan uji diskripsi.



Abot Me


Namaku Tri Wahyuning Rizki. Aku lahir di kota tercintaku Temanggung. Kota yang berhawa sejuk dengan view Gunung Sindoro- Sumbing di sebelah barat kota ini. Dan aku lahir pada tanggal 07 Juli 1997 tepatnya bakda Adzan Ashar. Kedua orang tuaku bernama Mardiyono dan Ngatinah. 



 Rumahku berada di Dusun  Sewatu, Desa Campursari, Kecamatan Bulu.Tentunya di Kota Temanggung. Aku tinggal bersama kedua orang tuaku dan kedua kakakku. 




Saat ini aku bersekolah di SMK N 1 Temanggung, salah satu sekolah favorit di kotaku. Di sekolah ini aku mengemban ilmu selama 4 tahun. 



      Tentang hobiku, aku termasuk anak yang masih labil dan mengikuti trend terkini. Aku suka dengan dunia fotografi saat ini mungkin untuk kedepannya aku akan selalau menyukai ini.. Makanan kesukaanku adalah sate , ya itu karena aku mencintai masakan nusantara dan aku harus melestarikannya. Untuk minuman aku suka semuanya asal itu cocok dengan lidahku.

Yaps itulah profilku, mana profilmu viewer?

Jumat, 01 Mei 2015

Cara Membuat Cat Fish Nugget

resep-nugget-ikan-lele-enak-dan-lezat
      Nugget merupakan makanan yang digemari oleh anak-anak. Biasanya nugget menjadi bekal favorit untuk anak di sekolah. Variasi nugget sangat beragam, namun nugget ikanlah yang paling menjadi favorit bagi anak-anak. Banyak nugget ikan yang dijual di pasaran yang dikombinasikan dengan berbagai varian rasa. Namun, ada baiknya Anda berhati-hati dan selektif memilih nugget, sebab banyak sekali produsen nakal yang sering mencampurkan bahan busuk atau berbahaya pada makanan.

    Untuk menghindari hal tersebut diatas, Anda yang banyak memiliki waktu di rumah, alangkah baiknya jika membuat nugget sendiri. Dengan membuat nugget sendiri, tentulah Anda akan mendapatkan nugget yang higienis dengan bahan yang berkualitas sehingga tidak membahayakan kesehatan buah hati dan keluarga. Untuk itu, saya akan memaparkancara membuat nugget ikan lele yang mudah.


Bahan
  • 250 gram ikan lele
  • 50 gram tepung kanji
  • 100 gram wortel
  • 3 siung bawang putih
  • 2 butir telur ayam
  • 1 sendok teh garam
  • 150 gram tepung panir
  • 3 butir putih telur
  • Minyak goreng untuk menggoreng.
Cara Membuat:
  • Cara membuat nugget ikan bisa ditambah sayur dengan mencincang ikan lele sampai halus.
  • Haluskan wortel.
  • Campurkan ikan lele, wortel, dan tepung kanji sampai tercampur merata.
  • Tambahkan bawang putih yang sudah dihaluskan.
  • Tambahkan garam secukupnya.
  • Tambahkan 2 butir telur ayam.
  • Aduk semua bahan sampai benar-benar tercampur merata
  • Bentuk adonan sesuai selera.
  • Celupkan adonan pada putih telur.
  • Gulingkan adonan pada tepung panir, tiriskan.
  • Siapkan wajan dan masukkan minyak goreng.
  • Masukkan nugget ke dalam minyak yang sudah panas.
  • Goreng nugget sampai berwarna coklat keemasan.
Cara membuat nugget ikan ditambah sayur tersebut harus menggunakan ikan yang masih segar. Penggunaan ikan segar ini tentu saja akan semakin membuat aroma nugget buatan Anda menjadi gurih. Selain ikan lele, Anda juga dapat menggantinya dengan jenis ikan lain seperti ikan kakap. Usahakan agar nugget buatan Anda tidak menggunakan penyedap rasa agar nugget yang dibuat tetap sehat. Semoga informasi di atas data menjadi referensi bagi para ibu rumah tangga untuk membuat bekal yang sehat untuk sang buah hati. Selamat mencoba :)

Sumber : http://www.resepnasional.com/resep-nugget-ikan-lele-enak-dan-lezat/