YOGHURT CHIBIE
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era modern ini banyak orang yang cenderung menginginkan
hidup serba instant, padahal sesuatu yang instan itu tidak baik dan berdampak
negative. Begitu pula dengan makanan instan yang dimakan akan berdampak
negative pada kesehatan. Sehingga akan memunculkan penyakit- penyakit baru yang
tidak ada pada kehidupan dahulu. Masyarakat mempunyai pola konsumsi makanan
yang tidak memperhatikan aspek kesehatan karena mereka hanya menginginkan
kemudahan/ kepraktisan padahal didalam makanan yang instan tersebut terdapat
bahan-bahan kimia yang sangat merugikan bagi kesehatan dan suatu saat nanti
akan menimbulkan bermacam-macam penyakit yang diderita seperti masyarakat
modern ini. Pola hidup instan tersebut banyak diterapkan oleh orang- orang yang
mempunyai tingkat kesibukan tinggi karena mereka tidak memikirkan akan dampak
negative dari makanan tersebut dan hanya menginginkan yang praktis dan mudah
dalam mengkonsumsi makanan.
Namun dengan seiringnya waktu masyarakat menyadari akan pentingnya
kesehatan. Mereka menyadari bahwa sehat itu mahal sehingga mereka ingin kembali
hidup sehat. Karena semakin meningkatnya keinginan masyarakat untuk kembali
hidup sehat maka sekarang muncul beberapa makanan yang divermentasi dan baik
bagi kesehatan salah satunya yoghurt. Yoghurt ini tidak hanya enak dimakan
tetapi juga baik bagi kesehatan serta rendah lemak serta masih banyak manfaat
lainnya. Sehingga banyak masyarakat tertarik untuk mengkonsumsi yoghurt
meskipun yoghurt saat ini masih kurang dikenal oleh masyarakat luas.
Dengan dasar pemikiran itulah usaha Yoghurt ini dibuat.
usaha yoghurt ini dipilih karena tidak membutuhkan modal yang terlalu banyak
dan semakin hari banyak masyarakat yang mencari produk ini.Pengetahuan akan
pembuatan dan manfaat yoghurt bagi kesehatan oleh penulis ini sangat mendukung
proses proses dan operasi usaha ini.
B. Tujuan
Tujuan
dari rencana pembuatan usaha Yoghurt ini yaitu:
1.Untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup keluarga yang penghasilannya berasal hanya
dari satu sumber saja.
2. Ikut berperan serta bagi masyarakat
untuk kembali hidup sehat.
3. Ikut berperan serta menciptakkan produk seperti yang
diinginkan masyarakat.
4. Membantu
masyarakat dalam memilih makanan yang menyehatkan.
BAB II
ASPEK PERENCANAAN USAHA
A. Aspek Pemasaran
Startegi pemasaran yang akan
dijalankan dalam usaha yoghurt nantinya adalah dengan mempertimbangkan beberapa
aspek penting diantaranya adalah : a. Area Pemasaran
Dari hasil survey yang telah dilakukan, rencana area pemasarannya
adalah Kabupaten Temanggung-Magelang, Jawa Tengah karena daerah tersebut belum ada pesaing
usaha sehingga area ini mempunyai prospek yang cukup menjanjikan untuk
dibukannya usaha yoghurt.
b. Segmen Pemasaran
Segmen pemasaran dari usaha yoghurt ini nantinya meliputi
semua kalangan baik yang mempunyai penghasilan tinggi, sedang, ataupun rendah
dari anak-anak sampai dewasa. Dengan mencakup semua segmen tersebut diharapkan
dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan akan lebih mempercepat perkembangan
usaha kedepannya.
c. Metode Pemasaran
Adapun metode pemasaran yang akan dijalankan dalam rangka
mengenalkan produk pada konsumennya adalah :
a)
Melakukan kerjasama dengan toko-toko
kecil dan mini market yang ada di Temanggung
b)
Pemasangan baner yang menarik di
depan Toko
c)
Pasang iklan di media radio dan
media internet
d)
Menjaga standar mutu produk serta
menjaga kepercayaan dan pelayanan yang ramah pada konsumen.
e)
Memberikan kartu pelanggan bagi yang
sering membeli
f)
Memberikan harga khusus.
g)
Menyebarkan Brosur dan stiker
usaha di Wilayah Temanggung
Dalam perencanaannya satu bulan setelah dibuka usaha ini
target minimal yang harus tercapai adalah ada 200 porsi yogurt yang dikonsumsi
masyarakat.
B. Aspek
Teknis
Hal-hal
yang bersifat teknis yang perlu dipersiapkan untuk menjalankan usaha ini
meliputi:
a. Pengadaan Aktiva Tetap
Kebutuhan
Aktiva tetap meliputi :
-1
toko sebagai tempat untuk usaha.
-3 unit kendaraan sebagai alat transportasi usaha.
-2 Lemari pendingin
-3 Mesin pendingin
-3 unit kendaraan sebagai alat transportasi usaha.
-2 Lemari pendingin
-3 Mesin pendingin
-20
set mangkuk dan sendok sebagai media pendukung usaha
-1 set meja & kursi kasir sebagai media pendukung usaha.
-5 set meja dan kursi bagi pembeli sebagai media pendukung usaha
-1 unit komputer media pencatatan data transaksi dan pelaporan keuangan usaha
-1 unit telepon rumah sebagai alat penunjang komunikasi usaha.
-1 unit mesin hitung kasir sebagai media hitung, struk nota dan penyimpanan uang sementara
-1 set meja & kursi kasir sebagai media pendukung usaha.
-5 set meja dan kursi bagi pembeli sebagai media pendukung usaha
-1 unit komputer media pencatatan data transaksi dan pelaporan keuangan usaha
-1 unit telepon rumah sebagai alat penunjang komunikasi usaha.
-1 unit mesin hitung kasir sebagai media hitung, struk nota dan penyimpanan uang sementara
b. Pengadaan Produk
Rencana
bahan baku untuk produk yoghurt mengambil dari koperasi yang menampung banyak
susu sapi dan lokasinya di daerah Rowoseneng, sedangkan bahan baku yang tidak ada
diwilayah setempat seperti bibit yoghurt dan cita rasa mengandalkan pasokan
distributor dari Semarang karena harga bahan bakunya lebih murah dan terjamin.
Proses
Operasi
1. Peralatan :
-
Dandang untuk mengukus (untuk tim/kukus)/pasteurisasi
-
Panci yang bisa masuk ke dalam dandang (dengan tutup)
-
Panci berisi air dingin untuk mendinginkan panci berisi susu
-
Botol gelas/kaca dengan tutup (glass jar) volume sekitar 1/2 lt
-
Sendok
-
Pengaduk plastik/kayu
-
Cup es krim kecil untuk menakar yoghurt plain atau wadah plastik kecil untuk
menyimpan yoghurt
-
Timbangan
-
Saringan
-
Kompor
-
Kotak kardus atau kotak styrofoam untuk incubator
-
Almari pendingin/kulkas atau freezer
2.
Bahan :
-
Susu cair tawar (susu sapi) = 1 liter
-
Gula pasir putih = 100 g
-
Susu bubuk (lebih baik susu skim) = 50-100 g
-
Yoghurt tawar (yoghurt plain) bisa dibeli di super market
-
Essen atau pasta = secukupnya untuk flavor-aroma
-
Sirop atau madu untuk perasa
3.
Cara pembuatan yoghurt :
a.
Sterilisasi botol
-
Isi dandang dengan air secukupnya, pasang angsang/penyekat, didihkan.
-
Setelah mendidih, masukkan botol dalam posisi mulut di bawah, sehingga uap air
panas
dapat masuk ke dalamnya, biarkan 10-15 menit.
-
Angkat botol, tutup, tiriskan dalam posisi mulut di bawah di tempat yang bersih
b.
Pasteurisasi susu
-
Masukkan susu cair dalam panci.
-
Tambah air dalam dandang sehingga dapat merendam sebagian panci berisi susu.
-
Masukkan panci berisi susu ke dalam dandang, aduk-aduk sampai timbul
gelembung-gelembung
kecil (bila diukur dengan termometer suhu sekitar 80 derajat
celcius),
kecilkan api kompor.
-
Masukkan gula dan susu bubuk ke dalam panci lain; larutkan dengan sebagian susu
panas,
aduk sampai larut; kemudian masukkan/campur ke dalam susu panas.
-
Saring adonan; masukkan kembali ke dalam panci.
-
Aduk-aduk sebentar, kemudian matikan kompor; kemudian panci berisi adonan
ditutup.
- Dinginkan adonan dengan cara merendam panci dalam air dingin, tunggu sampai
- Dinginkan adonan dengan cara merendam panci dalam air dingin, tunggu sampai
hangat-hangat
kuku (apabila diukur dengan termometer suhunya sekitar 40 derajat
celcius)
-
Siapkan yoghurt plain sebanyak 1 cup kecil es krim (isi sekitar 100 ml)
-
Campur yoghurt plain ke dalam adonan susu, aduk rata.
-
Masukkan campuran ke dalam botol-botol gelas, tutup rapat-rapat
c.
fermentasi/inkubasi susu :
-
fermentasi/Inkubasikan campuran pada suhu kamar (di tempat yang aman dan teduh)
selama
2 hari atau masukkan dalam inkubator selama 6-24 jam
-
Yoghurt pasta siap dikonsumsi tawar atau dicampur dengan sirop/madu atau irisan
buah-buahan
-
Bisa dimasukkan dalam cup es krim atau wadah plastik kecil, dinginkan/simpan di
dalam
kulkas atau bekukan dalam freezer
4.
Cara pembuatan inkubator :
-
Inkubator kotak kardus : tutup kardus dipasangi lampu 5 watt sebanyak 2 buah;
masukkan
botol-botol ke dalam kotak kardus, tutup kardus, nyalakan lampu hingga
suhu
di dalam kardus menjadi hangat.
-
Inkubator kotak styrofoam/kotak busa putih : isi kotak dengan air hangat,
rendam
botol
di dalam air hangat; tutup kotak, sehingga suhu di dalamnya hangat.
Catatan
:
-
Apabila diinginkan yoghurt cair/minuman yoghurt : tanpa penambahan susu bubuk
(hanya
susu cair)
-
Apabila diinginkan yoghurt bercitarasa : tambahkan essens setelah adonan
selesai di
pasteurisasi
(sebelum memasukkan yoghurt plain)
-
Apabila menginginkan yoghurt berasa manis, tambahkan gula, sirup atau madu
setelah
yoghurt jadi (setelah proses inkubasi/fermentasi selesai)
5.
Tenaga kerja
Rencana kebutuhan tenaga kerja yang akan digunakan
dalam menjalankan usaha dagang ini berjumlah 6 orang, dengan membagi bidang
kerja 3 orang untuk proses produksi Yoghurt dan 3 orang pada pemasaran.
6.
Lokasi
Usaha dagang Yoghurt ini rencananya akan menempati lokasi di daerah kota barat
Solo dengan menempati sebuah rumah. Dipilihnya tempat tersebut sebagai kegiatan
usaha karena tempatnya yang cukup strategis dan juga ramai pengunjung yang
ramai mengunjungi daerah jajanan tersebut.
C. Aspek
Ekonomi Sosial
Dampak
pembukaan usaha dagang Yoghurt ini pada aspek ekonomi sosial antara lain:
· Ikut berperan dalam memperkenalkan
Yoghurt kepada masyarakat tidak hanya dikalangan atas tapi bawah juga dengan
kandungan gizi dari produk yang terbuat dari susu tersebut. Secara tidak langsung mengurangi
angkap engangguran melalui peran serta dalam menyerap tenaga kerja daerah
walaupun dalam prosentase yang tidak begitu besar.
D. Aspek Lingkungan
Pengelolaan yoghurt sangatlah sederhana dan alamiah sehingga tidak mempunyai
dampak apapun pada pencemaran lingkungan sekitar baik pencemaran tanah,
pencemaran air maupun pencemaran udara.
E. Aspek Manajemen
Aspek manajemen diperlukan agar usaha tersebut nantinya dapat dikelola dengan
baik dan profesional. Beberapa aspek penting dalam manajemen usaha yoghurt antara
lain:
a. Pengelola Usaha dan Kepemilikan
Modal
Bahwasanya pengelola usaha nantinya
adalah kami pribadi selaku pembuat proposal usaha ini, yang mempunyai ilmu dan
skil dalam memasarkan usaha ini dan seorang yang mempunyai skil dalam pembutan
yoghurt. Pengelola usaha mempunyai prioritas
penuh dalam menentukan kebijakan-kebijakan terkait dengan operasional usaha
serta memberikan laporan periodik tentang perkembangan usaha. Sedangkan untuk permodalan usaha
kita melakukan sistem join. Modal usaha nantinya akan didanai oleh 6 orang.
b. Model Kerjasama
Model kerjasama yang akan dijalankan
nantinya memakai pola bagi hasil. Karena usaha ini dibangun dengan cara sistem
join maka hasilnya akan dibagi rata dan dikurangi untuk penambahan modal. Bagi
hasil dibagi sesuai prosentase nilai modal yang ditanam dalam usaha ini.
Modal dalam usaha ini adalah:
1. Torres Setiawan = Rp. 19.425.000
2. Tokichi Salim = Rp. 19.425.000
3. Tri Wahyuning Rizki = Rp. 19.425.000
4. Dessy Sekarlangit = Rp. 19.425.000
5. Sri Ambarwati = Rp. 19.425.000
6. Septiana Purwandari = Rp. 19.425.000
+
Jumlah
Rp. 116.550.000
3. Perijinan Usaha
Guna menunjang laju pemasaran dan
perkembangan usaha nantinya, kelengkapan administrasi dengan pihak terkait
seperti: perijinan HO, pengurusan SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), TDP
(Tanda Daftar Perusahaan), NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) akan diproses setelah
ada kepastian pencairan dana, Badan POM (Badan Pengawasan Obrolan dan Makanan),
No. menkes agar terjaga mutu makan yang dijual.
E.
Aspek Keuangan
Berikut ini adalah detail analisa keuangan yang terkait
dengan semua kebutuhan yang diperlukan dalam menjalankan usaha dagang took
yhogurt nantinya.
1.
ANALISA INVESTASI USAHA
a. Modal Tetap Usaha
1). Aktiva Tetap
Keterangan
|
Perolehan
|
Nilai Sisa
|
Umur ekonomis
|
Unit
|
Penyusutan/bln
|
Mesin Pendingin
|
Rp
40.000.000
|
Rp
4.000.000
|
10
th
|
3
|
Rp
300.000
|
Almari Pendingin
|
Rp
5.000.000
|
Rp
2.000.000
|
10
th
|
2
|
Rp
25.000
|
Meja + kursi Kasir
|
Rp
500.000
|
0
|
10
th
|
1
|
Rp
4.167
|
Kursi
|
Rp
9.000.000
|
Rp
1.500.000
|
10
th
|
15
|
Rp
62.500
|
Meja
|
Rp
3.500.000
|
0
|
10
th
|
5
|
Rp
29.167
|
Computer
|
Rp
5.000.000
|
Rp
2.000.000
|
5 th
|
1
|
Rp
50.000
|
Kalkulator
|
Rp
200.000
|
0
|
20
th
|
2
|
Rp
833
|
Telepon kabel
|
Rp
5.000.000
|
0
|
20
th
|
1
|
Rp
20.833
|
Box/kotak penyimpan
|
Rp
2.250.000
|
0
|
20
th
|
3
|
Rp
9.375
|
Kompor gas
|
Rp
1.000.000
|
0
|
10
th
|
2
|
Rp
8.333
|
Inventaris pendukung
|
Rp
2.000.000
|
0
|
10th
|
1
|
Rp
16.667
|
Jumlah aktiva tetap
|
Rp
73.450.000
|
Jumlah biaya penyusutan/bln
|
Rp 526.875
|
2).
BDM
Biaya promosi
|
Rp 2.400.000
|
0
|
1th
|
-
|
Rp 200.000
|
Sewa Bangunan
|
Rp18.000.000
|
0
|
3 th
|
1
|
Rp 500.000
|
Jumlah BDM
|
Rp 20.400.000
|
Jumlah biaya penyesuaian/bln
|
Rp 700.000
|
Modal Tetap Usaha : Rp 73.450.000 +
Rp 20.400.000 = Rp 93.850.000,-
b. Modal Kerja / bulan:
1.) Biaya tetap/bulan:
Penyusutan Aktiva
Tetap
Rp 526.875
Penyesuaian
BDM
Rp 700.000
Biaya Operasional/bln
Gaji karyawan 6
orang
Rp 4.200.000
Gaji untuk tenaga
ahli
Rp 1.000.000
Listrik
Rp 500.000
Telpon/voucher
Rp 100.000
Perawatan
asset
Rp 100.000
Transportasi
Rp 200.000
Administrasi
kantor
Rp 100.000 +
Jumlah
Biaya/bln
Rp 7.426.875.-
2.) Biaya Variabel:
Jumlah
satuan harga pokok
profit
Harga
margin
Jual
![]() |
Yoghurt
50mL Rp
1.000.000
200 Rp
5.000,- Rp 100%
Rp 10.000
Yoghurt 100mL Rp
1.500.000
200
Rp 7.500,- Rp
100% Rp 15.000
Yoghurt 140mL Rp
2.000.000 200
Rp
10.000,- Rp 100%
Rp 20.000
Yoghurt 200mL Rp
3.400.000
200
Rp 17.000,- Rp 100%
Rp 34.000
Yoghurt 250mL Rp
3.600.000
100
Rp 36.000,- Rp 100%
Rp 72.000
Yoghurt 500mL Rp
5.000.000
100
Rp 50.000,- Rp 100%
Rp 100.000
Jumlah Biaya Variabel: Rp
16.500.000,- (Σ: 235 satuan)
Modal Kerja/bulan: Rp
7.426.875.- + Rp 16.500.000 = Rp 23.926.875,-
TOTAL INVESTASI USAHA = a + b –
penyusutan – penyesuaian
= Rp 93.850.000 + Rp 23.926.875– Rp526.875- Rp 700.000
= Rp 116.550.000,-
2.
ANALISA ARUS KAS
Keterangan
|
Bulan
|
Arus kas
|
Konstruksi
|
Per target
|
|
Saldo kas awal bulan:
|
||
KAS MASUK
|
Rp 22.700.000
|
|
Modal usaha:
|
Rp 116.550.000
|
|
Penyesuaian:
|
Rp 700.000
|
|
Penyusutan:
|
Rp 526.875
|
|
Pendapatan:
|
||
Yoghurt 50 mL
|
Rp 2.000.000
|
|
Yoghurt 100 mL
|
Rp 3.000.000
|
|
Yoghurt 140 mL
|
Rp 4.000.000
|
|
Yoghurt 200 mL
|
Rp 7.200.000
|
|
Yoghurt 250 mL
|
Rp 9.600.000
|
|
Yoghurt 500 mL
|
Rp 10.000.000
|
|
Jumlah KAS MASUK
|
Rp 116.550.000
|
Rp 37.026.875
|
Aktiva tetap:
|
(Rp 73.450.000)
|
|
BDM:
|
(Rp 20.400.000)
|
|
Biaya tetap/bulan
|
( Rp 7.426.875)
|
|
Biaya variable/bulan:
|
||
Yoghurt 50 mL
|
(Rp 1.000.000)
|
|
Yoghurt 100 mL
|
(Rp 1.500.000)
|
|
Yoghurt 140 mL
|
(Rp 2.000.000)
|
|
Yoghurt 200 mL
|
(Rp 3.300.000)
|
|
Yoghurt 250 mL
|
(Rp 3.500.000)
|
|
Yoghurt 500 mL
|
(Rp 5.000.000)
|
|
Jumlah kas keluar
|
(Rp 93.850.000)
|
(Rp 23.726.875)
|
Saldo kas akhir bulan
|
Rp22.700.000
|
Rp 36.000.000
|
3.
PREDIKSI NERACA
Toko
Yhogurt Chibie
NERACA
Periode
2016
AKTIVA
|
PASIVA
|
Kas
Rp 36.000.000
Piutang
-
Persediaan
-
BDM:
-sewa
Rp 18.000.000
(penyesuaian)
(Rp 500.000)
-promosi
Rp 2.400.000
(penyesuaian)
(Rp
200.000)
Aktiva
Tetap
Rp 73.450.000
(penyusutan)
(Rp 526.875)
|
Hutang
-
Modal
Rp 116.550.000
Laba
(Rugi)
Rp 12.073.125
|
Jumlah:
Rp 128.623.125
|
Jumlah:
Rp 128.623.125
|
4.
ANALISA KELAYAKAN
A.
Periode pengembalian
investasi: INVESTASI = Rp
116.550.000 = 9,6 Bulan
LABA BERSIH
Rp 12.073.125
B.
Pengembalian investasi: LABA
BERSIH X 100%= Rp
12.073.125 X 100% = 10,36%
(ROI)
INVESTASI
RP 116.550.000
C.
Ratio manfaat dan biaya: Pendapata
(kas masuk)= Rp
37.026.875 = 1,6
(B/C
ratio)
Pengeluaran (kas keluar) Rp 23.726.875
BAB III
PENUTUP
Dari uraian di atas pada bab
sebelumnya terutama terkait dengan hasil kalkulasi analisis keuangan, dapat
diambil kesimpulan bahwa usaha Yoghurt ini layak untuk direalisasi karena :
1. Dari aspek periode pengembalian
investasi, diperkirakan hanya dalam jangka waktu 9 bulan, seluruh investasi
usaha sudah kembali. Hal ini tentunya sangat mungkin terjadi bila target
penjualan setiap bulannya sudah tercapai.
2. Dari aspek pengembalian investasi,
hasil prosentase dengan tingkat 10,36 % per bulan sangatlah menjanjikan usaha
tersebut untuk dijalankan, Karena angka tersebut jauh lebih baik dibandingkan
dengan tingkat bunga deposito di bank yang rata-rata dibawah 2% per bulan.
3. Dari aspek rasio manfaat dan biaya
hasil perbandingan 1,6, mempunyai arti bahwa untuk setiap Rp.1-, pengeluaran
dapat ditutup dengan 1,6 pendapatan sehingga arus kas usaha tersebut terhindar
dari defisit anggaran.
4. Sedangkan dari perbandingan laba
bersih usaha untuk pengelola usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah
Minimum Regional (UMR) daerah setempat adalah 6:1 yang berarti usaha ini akan
mampu memberikan kontribusi penghasilan bagi pengelola 6 kali lebih besar
dibanding dengan UMR daerah setempat.
PRODUK YANG DIHASILKAN :
CARA PEMBUATAN YOGHURT :